Apa itu Posbindu PTM ?
Posbindu PTM kependekan dari Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular yang merupakan kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM terintegrasi.
Sasaran dari kegiatan ini adalah warga masyarakat usia 15 tahun ke atas, baik dengan kondisi sehat, masyarakat beresiko maupun masyarakat dengan kasus PTM.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM (Penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, penyakit paru obstruktif akut dan kanker).
PTM atau penyakit tidak menular merupakan suatu penyakit yang jika Anda melakukan kontak dengan penderita tidak akan menular. Biasanya PTM ini dapat disebabkan oleh faktor genetik dan diikuti dengan gaya hidup yang tidak sehat.
Faktor risiko yang mempengaruhi terjadi penyakit tidak menular diantaranya adalah kegemukan (kelebihan berat badan), tekanan darah yang meningkat, peningkatan kadar glukosa dalam darah, serta tingkat kolesterol dalam darah yang tidak optimal
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya.
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya. Yakni, merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM.
Pengendalian faktor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum memiliki faktor risiko, mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi normal kembali atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor resiko. Selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup.
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodik.
Melalui Posbindu PTM, diharapkan dapat segera dilakukan pencegahan faktor risiko sehingga kejadian PTM di masyarakat dapat ditekan. Program tersebut, tetap harus terdukung juga dari unsur terdasar yakni keluarga.
PTM bisa dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian, mulai dari proses pembelajaran hingga menuju kemandirian.
Posbindu PTM ini bukan tugas tenaga kesehatan saja, namun masyarakatpun dituntut untuk terlibat.
Fungsi dari petugas kesehatan disini adalah untuk memicu agar masyarakat bisa melakukan pemeriksaan secara mandiri.
Dalam kegiatan Posbindu PTM di wilayah RW 10 Rabu 3 Juli kemarin, selain pemeriksaan tekanan darah dan Gula Darah Sewaktu, dilaksanakan juga IVA Test.
Apa itu IVA Test ?
Tidak seperti pap smear yang mungkin lebih dikenal, tes IVA (inspeksi visual asam asetat) adalah pemeriksaan leher rahim yang juga bisa digunakan sebagai pendeteksi pertama. Jika dibandingkan dengan pap smear, tes IVA cenderung lebih murah karena pemeriksaan dan hasil diolah langsung, tanpa harus menunggu hasil laboratorium.
Jadi, tes IVA menggunakan asam asetat atau asam cuka dengan kadar 3-5 persen, yang kemudian diusapkan pada leher rahim. Setelah itu, hasilnya akan langsung ketahuan, apakah Anda dicurigai memiliki kanker serviks atau tidak.
Meskipun terdengar menyeramkan, sebenarnya pemeriksaan ini tidak menyakitkan dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.
Ketika jaringan leher rahim memiliki sel kanker, maka biasanya jaringan akan terlihat luka, berubah menjadi putih, atau bahkan mengeluarkan darah ketika diberikan asam asetat. Sementara, jaringan leher rahim yang normal, tidak akan menunjukkan perubahan apapun.
Pemeriksaan ini dianggap pemeriksaan awal yang efektif dan murah untuk mendeteksi kanker serviks. Pasalnya, tidak dibutuhkan waktu dan pengamatan laboratorium lagi untuk tahu hasilnya. Selain itu, kelebihan tes IVA lainnya adalah pemeriksaan ini aman dilakukan kapan pun.
(Dirangkum dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment